Penghayat Kepercayaan Terhadap T.Y.M.E. Sebuah Alternatif Untuk Menigkatkan Rasa Keagamaan

  Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Sebuah Alternatif Untuk Menigkatkan Rasa Keagamaan

Dewasa ini marak berkembang penghayat kepercayaan yang dikemas dengan berbagai jenis gaya spiritual. Penghayat kepercayaan dipilih tatkala orang-orang mengalami keraguan dalam menjalani kehidupan. Dengan kata lain, Penghayat Kepercayaan kadang-kadang dijadikan sebagai pelarian disaat orang terjebak dalam kehidupan yang pelik dan sulit diatasi baik secara ilmiah maupun medis. Spiritual adalah satu-satunya pilihan. Lalu mengapa orang memilih Penghayat Kepercayaan? Bukankah sudah ada agama? Bukankah di dalam Kitab Suci Agama sudah ada berbagai jenis pedoman dalam menjalani kehidupan spiritual?

Sebelum berbicara lebih lanjut, sebaiknya kita mengingat salah satu istilah dulu yang menyebutkan "Agama Tanpa Ilmu Lumpuh, Ilmu Tanpa Agama Hancur." Istilah tersebut mengingatkan kita bahwa ada sejenis simbiosis mutualisme antara agama dan ilmu. Sesuai dengan animo masyarakat yang berkembang pada saat ini, ilmu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ilmu pengetahuan ilmiah dan ilmu spiritual. Berbicara mengenai ilmu spiritual dalam hal ini ilmu kebathinan, orang cenderung berpikir tentang tenaga dalam yang bisa digunakan untuk mempertahankan hidup, menyakiti, dan mengobati seseorang. Sangat sedikit mengetahui apa sebenarnya hakekat mempelajari ilmu kebhatinan tersebut. Bahkan pelakunya sendiri pun masih banyak yang bingung dan tidak bisa membedakan antara Agama dan ilmu kebhatinan. Melihat istilah di atas, ilmu pengetahuan baik itu ilmu ilmiah ataupun kebhatinan merupakan penopang eksistensi sebuah agama. Untuk itu, sebelum belajar lebih jauh terhadap sesuatu baiknya kita mengetahui terlebih dahulu hakekat pelajaran tersebut. Dengan belajar yang benar dan didukung dengan kematangan iman, maka orang akan mampu menguasai ilmu dan mempergunakannya dengan bijaksana sehingga tidak dipandang sebelah mata ataupun ditertawakan orang.